PERHITUNGAN HARGA POKOK DAN LAPORAN LABA RUGI JASA FOTOCOPY PADA RIZKY TIRTA MULTIMEDIA
PERHITUNGAN
HARGA POKOK DAN LAPORAN LABA RUGI JASA FOTOCOPY
PADA RIZKY TIRTA MULTIMEDIA
DOSEN : NUR YULIANTI HIDAYAH, ST, MT
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
1. MIA PRAMESTININGTYAS (4415210078)
2. HAMMAM HUWAIDI (4415210054)
3. SONI BUSTANIL I (4415210127)
FAKULTAS
TEKNIK
TEKNIK
INDUSTRI
UNIVERSITAS
PANCASILA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya tulis tentang Analisis Harga pokok dan Laporan Laba Rugi
dari Jasa Fotocopy Rizky Tirta
Multimedia.
Karya tulis ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya tulis ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki kaya tulis ini.
Akhir kata kami berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, 10 Mei 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Pokok permasalahan 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Pembatasan Masalah 2
BAB II LANDASAN TEORI 3
2.1 Pengertian Akuntansi Biaya 3
2.2 Harga Pokok Penjualan (HPP) 3
2.2.1
Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP) 4
2.2.2
Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) 4
2.2.3
Manfaat Harga Pokok Penjualan 5
2.3 Laporan Laba Rugi 6
2.3.1
Pengertian Laporan Laba Rugi 6
2.3.2
Informasi yang Disajikan Laporan Laba Rugi 6
BAB III PROFIL USAHA 8
3.1 Sejarah Singkat Rizky Tirta Multimedia 8
3.2 Profil Perusahaan 8
BAB IV LAPORAN KEUANGAN 9
4.1 Pengumpulan
Data 9
4.1.1
Biaya Bahan Baku Langsung 9
4.1.2
Biaya Bahan Baku Tidak Langsung 9
4.2 Perhitungan
Harga Pokok Jasa Fotocopy dan Laporan Laba Rugi 10
4.2.1
Laporan Harga Pokok Jasa Fotocopy 10
4.2.2 Laporan Laba Rugi 11
BAB V KESIMPULAN 12
DAFTAR PUSTAKA vi
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tempat Usaha Rizy Tirta Multimedia 8
DAFTAR TABEL
Tabel
4.1 Pembelian Bahan Baku Langsung Selama Bulan Maret 2018 10
Tabel
4.2 Biaya Bahan Tidak Langsung Selama Bulan Maret 2018 11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Usaha Kecil Menengah
(UKM) merupakan suatu unit usaha kecil yang mampu berperan dan berfungsi sebagai
katup pengaman baik dalam menyediakan alternatif kegiatan usaha produktif,
alternatif penyaluran kredit, maupun dalam penyerapan tenaga kerja. UKM
dianggap penyelamat perekonomian Indonesia di masa krisis periode 1999-2000.
Masalah utama dalam
pengembangan UKM yaitu mengenai pengelolaan keuangan dalam usahanya tersebut,
karena pengelolaan yang baik memerlukan keterampilan Akuntansi yang baik pula
oleh pelaku bisnis UKM. Laporan Keuangan merupakan tonggak dari berjalannya
suatu usaha. Dimana Laporan keuangan adalah produk akhir dari proses Akuntansi.
Apabila perusahaan kecil menginginkan mengembangkan usahanya maka harus dimulai
dengan pembukuan yang rapi dan teratur sehingga membantu dalam pengawasan
keuangan yang benar dan wajar, akan tercipta suatu proses internal control agar tidak terjadi kesalahan
perhitungan serta penyelewengan dana oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab.
Informasi tersebut
sangat membantu UKM untuk menetapkan sasaran laba untuk kepentingan perusahaan
tersebut guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Laporan Keuangan tersebut
harus dirancang terlebih dahulu untuk memberikan informasi yang tepat waktu.
Dan selanjutnya, dipergunakan metode – metode yang tepat untuk setiap
perhitungan keuangan.
Dengan adanya laporan
keuangan akan memungkinkan pemilik memperoleh data dan informasi yang tersusun
secara sistematis, pemilik dapat memeperhitungkan keuntungan yang diperoleh,
mengetahui berapa tambahan modal yang dicapai, dan juga dapat mengetahui
keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki.
Rizky Tirta Multimedia
merupakan salah satu Usaha bidang jasa fotocopy,
perdagangan, dan warung internet. UKM
tersebut sangat membutuhkan pembukuan untuk memprediksi dan mengetahui seberapa
besar pengeluaran dan pemasukan setiap bulan, serta untuk mengetahui seberapa
besar laba rugi yang diterima dan harga pokok produk selama UKM itu beroperasi.
Berdasarkan realitas
tersebut, maka untuk membantu memudahkan pelaku UKM dalam mencatat setiap
kegiatan usaha yang terjadi dan menyusun laporan keuangan, penulis memberi judul pada
penulisannya “Perhitungan Harga Pokok dan Laporan Laba Rugi Jasa Fotocopy Pada Rizky Tirta Multimedia”.
1.2
Pokok
Permasalahan
Permasalahan
yang terjadi adalah bahwa pada usaha yang
dijalankan oleh Rizky Tirta Multimedia kurang sistematis dalam pembukuan
sehingga perlu dibuat perhitungan Harga Pokok dan Laporan Laba Rugi dari jasa fotocopy.
1.3
Tujuan
Penulisan
Membantu
Rizky Tirta Multimedia menyusun laporan keuangan yang baik dan sistemastis
Akuntansi. Laporan keuangannya yaitu dengan membuat perhitungan Harga Pokok dan
Laporan Laba Rugi dari jasa fotocopy.
Sehingga dapat berguna bagi pihak yang membutuhkan informasi keuangan usaha
dalam hal pengambilan keputusan.
1.4
Pembatasan
Masalah
Penulis
memberikan batasan berupa data-data akuntansi yang terjadi pada bulan Maret
2018 yang diperoleh dari Rizky Tirta
Multimedia dalam usaha jasa fotocopy.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1
Pengertian
Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya adalah
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan
penjuakan produk dan jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran
terhadapnya. Sehingga menghasilkan informasi biaya yang bermanfaat bagi
manajemen.
Untuk lebih memahami
pengertian dari akuntansi biaya, dibawah ini dikemukakan beberapa definisi
akuntansi biaya menurut para ahli;
a.
Mulyadi
(2009:7) menjelaskan bahwa
pengertian akuntansi biaya adalah;
“Akuntansi
Biaya adalah proses pencataan, penggolongan, peringkasan dan penyajian baiya
pembuatan dan penjualan prduk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta
penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.”
b.
Kholmi
dan yuningsih (2009:1) menjelaskan pengertian
akuntansi biaya adalah sebagai berikut;
“Akuntansi
biaya merupakan proses pelacakan. Pencatatan, pengalokasian, pelaporan dan
analisis terhadap berbagai macam biaya yang berhubungan dengan aktivitas atau
kegiatan suatu perusahaan atau organisasi untuk menghasilkan barang dan jasa.”
c.
Irawati
(2009:I) Akuntansi biaya didefinisikan sebagai;
“Proses
pencatatan, pengklasifikasian, peringkasan, dan pelaporan biaya-biaya untuk
pembuatan produk dan jasa dengan cara tertentu, serta penafsiran terhadap biaya
tersebut.”
Berdasarkan
definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan dengan
akuntansi biaya adalah
1.
Suatu alat manajemen untuk
menyusun rencana dan pengendalian atas biaya dari aktivitas suatu perusahaan
dan dapat membeantu dalam membuat keputusan-keputusan.
2.
Suatu proses
pencatatan-pencatatan biaya dalam sebuah perusahaan hingaa sampai pada tahap
pelapoan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
2.2
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga
pokok penjualan adalah “istilah yang digunakan pada akuntansi keuangan dan
pajak untuk menggambarkan biaya langsung yang timbul dari barang yang
diproduksi dan dijual dalam
kegiatan bisnis”. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan
atau riset dan pengembangan. Harga pokok penjualan menurut Carter dan Usry yang
diterjemahkan oleh Krista (2002:72) adalah “seluruh biaya yang dikeluarkan 28
untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang
dijual. “Harga pokok penjualan menurut Lie Dharma Putra, definisi Harga Pokok
Penjualan adalah “segala cost yang timbul dalam rangka membuat suatu produk
menjadi siap untuk dijual”. Atau dengan kalimat lain, Harga Pokok penjualan
adalah “cost” yang terlibat dalam proses pembuatan barang atau yang bisa
dihubungkan langsung dengan proses yang membawa barang dagangan siap untuk
dijual”.
2.2.1 Pengertian
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan menurut Niswonger dan
Warren yang diterjemahkan ke bahasa indonesia oleh Sirait (2000:155),
"Harga pokok penjualan (Cost Of Goods Sold) adalah biaya untuk memproduksi
barang yang terjual" Harga pokok penjualan menurut Garisson/Norren dalam
bukunya Akuntansi Manajer yang diterjemahkan oleh A. Totok Budisantoso
mengemukakan pengertian harga jual sebagai berikut: “Harga penjualan adalah
biaya produksi ditambahkan kepersentase mark up atau laba”.
Harga pokok penjualan menurut Gill dan Chatton
yang diterjemahkan oleh Prabaningtyas 29 (2008:15), "Harga pokok penjualan
(HPP), yaitu biaya pembuatan atau harga pembelian yang melekat pada produk
barang jadi yang dikirim dari pemasok ke pelanggan.Harga pokok penjualan
menurut Muliadi (2001) dalam buku yang berjudul Akuntansi Biaya 1 adalah “harga
pokok yang dikenakan pada suatu barang akibat dari proses produksi”. Dapat
disimpulkan yang dimaksud dengan harga pokok penjualan adalah “seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari
barang yang dijual”.
2.2.2
Perhitungan
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Perhitungan Dasar HPP
Harga Pokok Penjualan HPP
= Persediaan awal barang dagang +
pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual –
persediaan akhir ............................................................ 2.1
Keterangan :
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan
awal barang dagang+ pembelian bersih. Pembelian bersih = Pembelian + biaya
angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Atau,
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan
awal + pembelian + beban angkut Pembelian – retur pembelian – potongan
pembelian ....................................................................................................... 2.2
Persediaan akhir barang yang tersedia pada akhir periode
akuntansi untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
2.2.3
Manfaat Harga Pokok Penjualan
Ada dua manfaat dari harga
pokok penjualan:
1.
Sebagai patokan untuk menentukan harga jual.
2.
Untuk mengetahui laba yang diinginkan perusahaan. Apabila harga jual
lebih besar dari harga pokok penjualan maka akan diperoleh laba, dan sebaliknya
apabila harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan akan diperoleh
kerugian.
Dalam perhitungan laporan HPP, hal yang perlu
dipahami terlebih dahulu adalah unsur-unsur yang membentuk HPP. Unsur-unsur
yang membentuk Harga Pokok Penjualan antara lain persediaan awal, persediaan
akhir, dan pembelian bersih barang dagangan. Secara lebih detail tentang
unsur-unsur tersebut simak pembahasan berikut ini:
1.
Persediaan awal Barang
Dagang Persediaan awal barang dagangan merupakan persediaan barang dagangan
yang tersedia pada awal suatu periode atau tahun buku berjalan. Saldo
persediaan 30 awal perusahaan dagang terdapat pada neraca saldo periode
berjalan atau pada neraca awal perusahaan atau laporan neraca tahun sebelumnya.
2.
Persediaan akhir Barang
Dagang Persediaan akhir barang dagang merupakan persediaan barang-barang pada
akhir suatu periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan akhir perusahaan
akan diketahui dari data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.
3.
Pembelian Bersih
Pembelian bersih merupakan seluruh pembelian barang dagang yang dilakukan
perusahaan baik pembelian barang dagang secara tunai maupun pembelian barang
dagang secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian tersebut serta
dikurangi dengan potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi.
2.3 Laporan
Laba Rugi
2.3.1
Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi
menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam SAK ETAP (2009:23) bab 5 paragraf
1 dijelaskan sebagai berikut:
“Menyajikan laporan laba rugi untuk suatu
periode yang merupakan kinerja keuangannya selama periode tersebut.Bab ini juga
mengatur informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi dan bagaimana
penyajiannya.Laporan laba rugi menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk
suatu periode.”
Sedangkan menurut
Jayaatmaja (2011:14) adalah laporan yang menyajikan informasi tentang tingkat
keberhasilan operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Adapun menurut Kieso, Weygandt, dan
Warfield (2011:144) laporan laba rugi didefinisikan sebagai berikut:
“Laporan yang mengukur keberhasilan
operasi perusahaan selama periode waktu tertentu.Komunitas bisnis dan investasi
menggunakan laporan ini untuk menggunakan profitabilitas, nilai investasi, dan
kekayaan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan laba rugi
menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk
membantu mereka memprediksi jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari
arus kas masa depan.”
Berdasarkan
beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi adalah
laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban, serta menggambarkan posisi
keuangan perusahaan apakah perusahaan memperoleh laba atau rugi pada akhir
periode untuk membantu perusahaan memprediksi jumlah, mengukur tingkat
keberhasilan operasional, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas
masa depan.
2.3.2
Informasi yang Disajikan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi
menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam SAK ETAP (2009:23) bab 5 paragraf
3 minimal mencakup pos-pos berikut ini:
1. Pendapatan
2. Beban
keuangan
3. Bagian
laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas
4. Beban
pajak
5. Laba
atau rugi neto
Sedangkan menurut
Kieso, Weygandt, dan Warfield (2011:143-144), unsur-unsur utama laporan laba
rugi adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan
Arus masuk aktiva atau
peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajiban atau
kombinasi keduanya selama satu periode yang ditimbulkan oleh pengiriman atau
produksi barang, penyedia jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian
dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
2. Beban
Arus keluar atau
penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajibannya atau
kombinasi keduanya selama satu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman dan
produksi barang, penyedia jasa atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian
dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
3. Keuntungan
Kenaikan ekuitas
perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang dihasilkan
dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
4. Kerugian
Penurunan
ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil
kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
BAB III
PROFIL USAHA
3.1 Sejarah
Singkat Rizky Tirta Multimedia
Rizky Tirta Multimedia adalah sebuah usaha yang bergerak di
bidang jasa fotocopy, perdagangan,
dan warung internet. Usaha ini mulai
berdiri pada tahun 2014. Sejak awal berdiri hingga sekarang Rizky Tirta
Multimedia selalu berusaha memberikan layanan yang terbaik bagi para pelanggan
dan mengedepankan kepuasan pelayanan.
Gambar
3.1 Tempat Usaha Rizky Tirta Multimedia
Sumber: Pengumpulan
Data
3.1 Profil
Perusahaan
Berikut
ini merupakan Profil dari UKM Rizky Tirta Multimedia :
Nama
Perusahaan : Rizky Rizky Multimedia
Pemilik
Perusahaan : Yanuar Tri Pamungkas,
ST.
Jenis
Usaha : Perdagangan dan
Jasa
Alamat Perusahaan : Jl. Raya Tanjung Barat No.172
B,Kelurahan Tanjung Barat
Waktu Operasi :
Senin - Minggu
Jam 10.00 – 23.00 WIB
BAB IV
LAPORAN
KEUANGAN
4.1 Pengumpulan
Data
Berdasarkan
studi lapangan yang telah kami lakukan di Rizky Tirta Multimedia, diperoleh
data pada bulan Maret 2018 yaitu sebagai berikut :
4.1.1 Biaya Bahan Baku Langsung
Tabel 4.1 Pembelian Bahan Baku Langsung
Selama Bulan Maret 2018
Nama Bahan Baku
|
Jumlah Bahan Baku
|
Harga Bahan Baku/unit
|
Total Harga
|
Tinta Toner Hitam
|
1 kg
|
Rp 120.000
|
Rp 120.000
|
Tinta Toner Color (warna)
|
1 set (4 botol)
|
|
Rp
850.000
|
Kertas A4 70gr
|
8 Rim
|
Rp 40.000
|
Rp 320.000
|
Total
|
Rp 1.290.000
|
Sumber:
Rizky Tirta Multimedia
Pada
Kertas A4 70gr dalam 1 rim terdapat isi sebanyak 500 lembar kertas.
Maka
8 rim x 500 lembar = 4000 lembar kertas.
4.1.2 Biaya Bahan Tidak Langsung
Tabel 4.2 Biaya Bahan Tidak Langsung
Selama Bulan Maret 2018
Nama Barang
|
Jumlah
|
Total Harga
|
Plastik HVS
|
1 roll
|
Rp25.000
|
Total
|
Rp25.000
|
Sumber:
Rizky Tirta Multimedia
Ø Biaya Overhead Lainnya
Biaya
Listrik :
Rp 355.000
Maintanance
mesin foto copy : Rp
175.000
Ø
Data Biaya Tenaga
Gaji Tenaga Kerja Langsung : Rp 500.000
Gaji Tenaga Kerja Tdk Langsung
: 0
4.2 Perhitungan Harga Pokok Jasa Fotocopy dan Laporan Laba Rugi
Setelah menghitung biaya
bahan baku langsung, biaya bahan baku tidak langsung dan biaya overhead, maka selanjutnya menghitung harga
pokok jasa fotocopy dan laporan laba
rugi yaitu sebagai berikut :
4.2.1 Laporan Harga Pokok Jasa Fotocopy
Rizky Tirta
Multimedia
Harga Pokok Jasa
Fotocopy
Biaya Bahan Baku Langsung Rp
1.290.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp
500.000
Biaya
Overhead
Biaya Tenaga Kerja Tidak
Langsung 0
Biaya Maintanance Mesin Fotocopy Rp
175.000
Biaya Listrik Rp
355.000
Jumlah Biaya Overhead Rp
555.000
Harga Pokok Jasa fotocopy (4000
lembar) Rp
2.345.000
Harga
Pokok Jasa fotocopy/lembar Rp 586,25/lembar
4.2.2 Laporan Laba Rugi
Rizky Tirta
Multimedia
Laporan Laba
Rugi Jasa fotocopy
Periode Maret 2018
Pendapatan Fotocopy hitam (@200x2000) Rp
400.000
Pendapatan
Fotocopy
berwarna (@1000x2000) Rp 2.000.000
Laba Kotor Rp
2.400.000
Laba Bersih
Rp 55.000
BAB V
KESIMPULAN
1. Harga Pokok Jasa Fotocopy Rizky Tirta Multimedia selama bulan Maret 2018 adalah sebesar
Rp 2.345.000.
2. Hasil dari Laporan Laba
Rugi Usaha Fotocopy Rizky Tirta
Multimedia pada bulan Maret 2018 diperoleh laba yaitu sebesar Rp
55.000.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Public (SAK ETAP). Jakarta : Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Kholmi, Masiyah dan Yuningsih.
2009. Akuntansi Biaya. Edisi Revisi, Malang: UMM Press.
Kieso.E., Donald, Jerry
J, Weygandt, and Warfield. Teery D., 2011. Intermediate
Accounting, Edisi 12. Jakarta: Erlangga
Mulyadi. 2009. Akuntansi
Biaya. Yogyakarta: STIE YPKPN
Sulikah. 2011. Implementasi Pencatatan
Keuangan Bagi Pelaku Usaha Kecil dan Menengah. Skripsi FE UPN “Veteran”, Jawa
Timur.
Komentar
Posting Komentar